Minggu, 06 Desember 2015

5 Desember (3)




Wow sudah dua bulan belakangan ini saya jarang nulis lagi. Maklum lah ya, karena kesibukan jadi full time worker dan full time student *ea. Tapi saat menyadari hari ini tanggal 5 Desember,  saya tak tahan untuk tidak menulis. Saya bisa saja bahas ekhm atau membahas ekhm.. tapi saya saat ini hanya ingin berintermezzo.

Saat ini saya lagi suka nonton di youtube video-video DIY tentang tutorial menjahit. Entah kerasukan apa, tiba-tiba saya jadi pengen banget bisa menjahit. Sekarang sih lagi menabung buat beli sewing machine. Tapi pernah sih waktu SMP dulu ada mapel PKK jadi sedikit banyak pernah belajar tentang tata busana.

Selain itu kadang saya juga dengerin musik akustik dan search tutorial chord gitar gitu. Saya nggak kerasukan apa- apa tapi saya sedang terhasut pengen belajar main gitar setelah kejadian kemaren saat mantan saya yang jauh disana voice note lagunya Ed Sheeran. Arg.
Tuh kan, akhirnya pengen bisa maen jugaa.
Etapi jangan sedih, saya nggak selabil itu kok.
Saya hanya merasa senang bisa melakukan hal-hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Selagi masih muda kan. So don't be shy to explore!

Oh iya, apa kabar kampus (dan kantor) ?
Hmm. Bisa dibilang baik-baik aja.
Apa? Toh masalah mrmang akan selalu ada kapan pun dan dimana pun.
Tapi masalah gak bakal jadi masalah tergantung gimana cara kita melihatnya. Lah haha sok bijak padahal sendirinya pusing juga kan. Itulah kehidupan mahasiswa.

Kalau sama teman-teman SMK sih rutin reuninya, minimal sebulan sekali *ebuset. Haha soalnya rata-rata kami sekelas domisilinya masih di Makassar-Gowa jadi gampang ketemunya.
Tuh kan, jadi lupa bahas kenapa suka 5 Desember. Yaud nanti ajalah. Sekarang mau istirahat dulu. Sampai ketemu lagi di tanggal yang sama ☺

Kamis, 03 Desember 2015

KZL




KZL..
Tiga huruf yang berasal dari sebuah kata
Tiga huruf yang cukup untuk merepresentasikan suasana hati
entah kecewa, marah, jengkel, dongkol

KZL..
Ya. Hari ini saya merasakannya
Sekaligus merutuk puisi ini
Pokoknya saya sedang KZL

Makassar, 3 Desember 2015.

Nah, malah jadi kan satu puisi (are you kidding me?)
Hari ini saya bolos ngampus *istighfar Ekha
bukan hanya karena saya sedang -diare- sakit perut, tapi juga sedang KZL.

Kebayang gak sih, punya teman yang selama ini kita baik-baik aja, tapi tiba-tiba kurang dari 24 jam udah gak asik dan dia bilang badmood ke saya, tanpa alasan yang jelas.
Saya bisa aja sih ngomong langsung ke orangnya, menyelesaikan masalah ini tapi nggak semudah itu. Sini biar saya perjelas lagi.
Saya punya seorang teman, dia cowok dan suka membantu, yah orangnya baik. Kemarin dia sampai meminjamkan kuotanya dan nganterin kemana-mana. Dan lagi kebetulan kami dalam 1 kelompok yang sama di BEBERAPA MAKUL. Pada malam minggu lalu, saya, dia dan teman segeng lainnya mampir ke wifi corner untuk mengerjakan seabrek tugas. Saya datang terlambat bersama sebagian yang lainnya, sedangkan dia sudah ada lebih dulu disana menunggu kami (dia nggak nunggu sendiri btw). Mukanya yang emang udah jutek, hari itu bertambah wah jadi pengen jitak palanya.

Ah tau ah, ngapain juga dibahas panjang lebar, gak penting banget. Saya sih harapnya dia sadar dan berhenti "ala badmood" kayak cewek, dia kan cowok banget, gak sesuai lah sa mukanya itu haha.

Kalau saya salah pasti minta maaf, tapi sueerr saya gak tau apa-apa. Tidak jelas banget.
Kalau badmood for an external reason sih yaudahlah, ngapain baper apalagi melampiaskannya ke saya. Wait, apa emang saya ya penyebab dia badmood? Ah entahlah. Bikin kzl aja ๐Ÿ˜ 

Why Hello, Why?



Saya penasaran dengan berita-berita yang mengatakan bahwa 64% pendengar wanita berpikir untuk menelpon mantannya dan 17% pendengar pria tergerak untuk melakukannya setelah mendengar lagu terbaru Adele, Hello.

Helloooo, emang bisa gitu?
Akhirnya saya buka yutub dan mencari lagunya Adele-Hello.
Astaghfirullah, lagunya emang asli bikin baper :(
Apalagi liriknya,
"Hello from the outside
At least I can say that I've tried
To tell you I'm sorry, for breaking your hear
t~"

Saya cuma bisa elus dada, pengen juga nelpon mantan, tapi lupa mantannya siapa. Hoho saya udah move on kak, tapi juga sedikit ngiri sama MV-nya Adele yang ingat kisah-kisah indah bareng sang mantan trus flashback, trus pengen minta maaf, trus mengajak mantan memulai semuanya dari awal lagi.

Sayangnya saya nggak kayak gitu. Chatting aja rasanya gemes gitu, kadang bikin kzl padahal dia berada jauh di antah berantah. Yaudah, terlanjur bahas mantan kan nih, gak apa-apa juga, toh saya udah gak baper dan 100% Move on.

Saya masih sering berkomunikasi dengan seorang ex yang sekarang kita udah kayak teman, seperti masa sebelum kami pacaran dulu. Kalau diingat-ingat kok bisa ya saya sampai mau pacaran, padahal gak gitu niat. Ah sudahlah, toh kejadiannya udah lewat dan ambil aja hikmahnya.

Lanjut yok dengar langunya Adele.

Senin, 14 September 2015

Welcome September, Welcome Birthmonth

I think it's not too late to post about this

3/4 tahun

Merah muda lebih mendominasi saat memasuki bulan September. Bahagia diberikan kesempatan umur sampai saat ini. Meski bulan September berarti kami harus say goodbye to holiday :')
Hidup memang harus terus berjalan kan? Gak melulu putih, gak melulu hitam. Semua ada saatnya.

There's always something to be thankful for


Sudah semester 3 aja, perasaan baru lulus sekolah tahun lalu *eh *itu mah sama aja kan ya? haha
Jadi di semester 3 ini belajarnya harus semakin fokus (karena rajin aja nggak cukup. Dulu di awal-awal saya rajiin banget, ada tugas langsung diselesaikan, sampai dibawa ke kantor segala. Tapi lama-lama jadi males juga, rempong tapi pahamnya cuma sedikit. Jadi sekarang usahain belajarnya yang efektif. Meski dalam waktu yang tidak terlalu banyak bisa memahami lebih banyak materi.
Selain itu, kejadian yang lalu dijadikan pembelajaran. Jangan yang indahnya terus dikenang, stuck disitu. Dan jangan juga yang buruknya terus dicaci dan dipendam. Usahain aja, pokoknya jangan terulang lagi. Ganbatte! (>^ฯ‰^<)

3 Hari dan 2 Malam di Laut Lepas



Warning: Cerita perjalanan kapal 3 hari dan 2 malam ini hanya ditujukan bagi yang benar-benar penasaran dan punya cukup waktu senggang untuk membaca postingan ini.
Saya lumayan sering bertanya-tanya dalam hati saat menonton sebuah film atau membaca sebuah cerita, saat sang tokoh melewati waktu begitu saja, entah a few weeks later, three months later, sampe bertahun-tahun kemudian.

Apa kira-kira yang tokoh itu lakukan?
Mungkin penulis ingin memberi tahu kita bahwa si tokoh baik-baik saja selama waktu tersebut, semuanya berjalan biasa dan mengalir apa adanya.
Ya, waktu tak terasa terus berjalan, dan sang tokoh kembali melanjutkan kisahnya.
Saya kembali memikirkan hal tersebut sesaat sebelum meninggalkan Makassar, errr Pulau Sulawesi for the first time in my whole life *cah, bahasanya

Dan perjalanan kapal ini akan memakan waktu selama 3 hari dan 2 malam. Kalau cuma 2 malam sih gak terasa kita udah sampai di tujuan. Tapi realita berkata lain -_-
Setelah berpisah dengan Kak Eka dan keluarganya (namanya samaan, kakaknya Azizah) yang berbaik hati mengantarkan kami ke pelabuhan, kami pun bergegas masuk ke "halte" dan entah kenapa bukannya langsung naik ke kapal kitanya malah duduk-duduk di bangku. Barulah setelah ngeh, kita langsung angkat koper eh maksud saya carrier dan daypack masing-masing (iya kita backpackeran kak, edisi jalan-jalan mahasiswa dengan alibi adventuran).

Pas naik di atas KM Tilongkabila, Masyaallah. Syok banget pemirsa. Karena baru naik kapal untuk pertama kalinya, jadinya saya sangat bingung mau kemana, begitu pun dengan teman-teman seperjuangan saya, para cewek strong, cukup strong setelah apa yang mereka semua alami (intinya kita semua jomblo) dan cukup informasinya karena dikhawatirkan postingan ini terlalu oot dan terlalu baper jika membahas hal tersebut. *serius guys, ceritanya panjang dan mengharukan

Kami masih bingung mau kemana karena semua space di dek penuh dengan penumpang. Kami pun menaiki tangga yang juga sangat crowded. Dek kedua dan ketiga kami lewati begitu saja karena jelas terlihat sangat penuh. Sampai di dek empat kami mulai mencari tempat kosong. "Kapal kok ramai banget ya? Padahal keberangkatan 2 jam lagi". Begitu pikirku saat belum mengetahui bahwa kapal ini berlayar dari Minahasa dan saat sampai di Pelabuhan Makassar sudah hari ke lima. Di tambah dengan fakta saat itu memang lagi HIGH SEASON!!
Kami keliling di dek empat dengan cukup kesulitan karena koridor dipenuhi penumpang yang menggelar tikar, kami pun naik ke dek 5. Sampai di ekor kapal kami finally menemukan tempat kosong yang tidak terlalu luas tapi cukup untuk kami berlima. Kami menggelar tikar, menyusun carrier dan daypack dan duduk berjejer.
Sempat risih disini tapi diusahain gimana nyamannya. Cuma 3 hari 2 malam kan, pasti bisa lah.
Ambil hikmahnya juga, tempat kami berada cuma beberapa langkah dari musholla dan tempat wudhu, ada toilet juga sih tapi gak semua orang bisa pakai, gak tahu kenapa, tapi kata bapak-bapak di dekat kami toilet itu untuk para awak kapal dan tamu VIP saja. Jadi kalau kita mau ke toilet harus turun ke dek 3. Kita mah apa atuh.

Hikmah lainnya karena kita ada di dek bagian belakang, kami leluasa nongkrong melihat pemandangan, gak kepanasan, dan punya banyak teman ngobrol. Pemandangan apanya yang ada cuma laut dan laut. Eh jangan sedih, justru kita bisa melihat matahari terbit dan matahari terbenam (kapalnya kan ke arah selatan), serta melihat gugusan pulau-pulau kecil yang kami lewati.
Ada kejadian lucu bahkan saat kapal belum berlayar. Jadi di kapal tuh ada banyak asongan Dan yang bikin kami ngakak adalah teriakan teriakan bapak penjualnya. "Nasi ayam, nasi ayam, jangan pura-pura nda lapar" sesaat kemudian terdengar lagi, "Nasi ayam, nasi ayam, jangan pura-pura tidak dengar, jangan pura-pura miskin" hahah belum lagi penjual asongan lainnya, "Pop mie, pop mie, gratis garpu plastik", yaiyalah pak ada garpunya, mau makan pop mie pake tangan?
Sisa satu jam sebelum kapal berlayar, kami pun membuka snack pertama kami dan melihat-lihat rencana perjalan kami begitu tiba di Pulau Lombok. Banyak yang lalu lalang depan kami karena tepat di serong kanan kami ada tangga naik ke dek enam. Banyak yang berpakaian khas pendaki, mungkin mereka mau upacara 17-an di Puncak Rinjani, who knows? Soalnya kami udah hampir mirip pendaki tapi ternyata backpacker. Banyak juga bule-bule backpacker yang naik di kapal ini.
Tiba-tiba azizah berbisik sambil matanya mengarah ke lelaki yang berdiri di depan kami, "eh kayaknya kakak itu backpacker juga deh". Karena kakak itu terlihat sendirian dan sepertinya satu daerah juga karena naik dari Pelabuhan Makassar, kami pun menyapanya dan menawarkan tempat di sebelah kami. Masih bisa di toleransi jika ditambah satu orang lagi kok :D

Namanya kak Adrian, dipanggilnya Iyan. Kak Iyan baru saja lulus dari Fakultas Hukum UMI, dan Kak Iyan berencana untuk nanjak di Rinjani. Dia sendirian ke lomboknya tapi sudah janjian dengan temannya yang berangkat dari Semeru dan akan bertemu di Pelabuhan Lembar. Masih setengah jam lagi sebelum kapal berangkat. Kami bermain kartu Uno untuk menghibur diri akan rasa bosan menunggu keberangkatan pertama kami dengan kapal laut.
Peluit pertama terdengar, kami langsung menegakkan posisi duduk dan bertepuk tangan *astaganaga *maklum terlalu excited kitanya

Kami pun duduk melingkar dan berdoa bersama. Kami juga sempat update foto di Instagram, haha.
Kapal berguncang halus pertanda mesin kapalnya sudah bekerja. Perlahan tapi pasti kapal seberat 6400 ton ini mulai bergerak menjauhi Pulau Sulawesi.
Untungnya kami dekat dengan musholla jadi kami bisa sholat, numpang ganti pakaian (kita gak mandi selama di kapal untuk alasan tertentu), dan tentu saja numpang charging handphone.
Waktu di kapal laut sudah seperti di dalam kelas, sangat sangat terasa setiap menitnya. Ampun dahh. Setidaknya kami punya banyak pembahasan dan mengobrol panjang dengan Kak Iyan yang akan menjadi teman perjalanan kami sampai tiba di Pulau Lombok dan si Bapak Kurus berambut panjang, saya cukup menyesal untuk lupa nama beliau :(
Saat maghrib menjelang, laut membiaskan lembayung senja, membuat suasana lembut dan romantis. Kami akhirnya makan setelah Kak Iyan menawarkan hatinya eh makanan deng.  Haha. Bagi kami menu makan malam ini bisa dibilang mewah, dibanding makanan yang disediakan kapal.
Pop mie + ketupat + Ayam goreng + Kecap sambal.
Kurang apa lagi coba? Kami pun makan dengan lahapnya, what ever with jaim-jaiman.


Jurit Malam
Akhirnya malam pun tiba.
Saya sedikit lupa apa yang kami lakukan saat menghabiskan malam pertama di kapal tapi tak bisa lupa bagaimana rasanya kenyang angin laut. Saat malam ombak lebih kencang. Pengaruh gravitasi bulan. Angin yang berhembus pun tak sekedar angin. Untung percikan airnya terhalang tabung survivor. Tapi tetap aja dingin. Sudah pukul 9 malam, aku dan azizah duduk pinggir dek, sedang yang lainnya tertidur lebih dulu.
Selamat pagi.
Saya terbangun saat mendengar bunyi adzawn subuh tadi tapi belum bisa move on dari posisi wenak saya. Apalagi saya lihat musholla dan tempat wudhu sangat sangat sesak. Setelah akhirnya saya dan desma sholat subuh, pas keluar ternyata mataharinya sudah nongol.

Subhanallah ini adalah the best sunrise i ever seen. Hanya ada matahari berbatas laut. Kami hanya bersih-bersih dan sholat maghrib. Tak ada yang tergerak untuk mandi. Kecuali Kak Iyan! Huhu :'D
Kami sarapan buras, popmie dan sisa ayam goreng kemarin.. lumayan masih layak makan. Setelah makan sesuatu dalam tubuh ini bergejolak. So dizzy. Jadi saya minum antimo dan lucunya obatnya malah saya emut bukannya ditelan. Gimana rasanya bu? Pedesss. Lidah saya jadi mati rasa dan kepedisan.  Sambil meratapi lidahku yang mati rasa, saya pun tertidur.

10:57 am
Tilongkabila Tiba di Labuan Bajo 

Setengah penumpang kapal turun dan kami serta kak Iyan berpindah tempat ke dek yang lebih luas tapi masih berada di dek paling belakang.


12:31pm
Dan Perjalanan Masih Berlanjut

Kapal sudah berlayar kembali sekitar 40 menit yang lalu. Tapi jauh di belakang kami, pulau NTB masih terlihat. Kami berlima untuk pertama kalinya tertidur bersamaan. Tadi sempat mengeluh, soalnya kapal malah tambah sesak karena lebih banyak penumpang baru yang naik daripada penumpang yang turun. Ditambah penumpangnya lebih rese dari yang sebelumnya. Pokoknya serasa tidur di tengah- tengah pasar.

Ismi, Kawsar, dan Nurul sudah duduk- duduk di atas dek. Sedangkan saya dan Desma di bawah, jagain tempat kami yang beralaskan matras dan rain coatnya kak Iyan. Karena kalau tidak dijaga, bisa- bisa penumpang lain malah bikin lebih keki. Masa iya ada penumpang lain yang tidur di tempat kami. Terpaksa deh ya kami diam aja, meski Kak Iyan terpaksa mengungsi karena tempatnya dipake penumpang tersebut.

1:00 pm
Less Than 24 Hours Left

Kurang dari 24 jam kapal akan tiba di pulau Lombok. Tapi sekitar 3 jam lagi kapal akan transit di pelabuhan Bima. Entah kali ini banyak penumpang yang mau turun atau malah sebaliknya. Dua gadis yang kira-kira lebih muda setahun dua tahun dari kami, termasuk yang akan turun di pelabuhan Bima nanti. Saya lupa nama mereka tapi setahuku mereka baru saja tes masuk perguruan tinggi di Makassar.

Lapar tapi nikmat
Biasanya di rumah saya tidak terlalu banyak makan, paling cuma satu atau dua kali. Tapi entah kok sekarang jadi sering lapar ya.
Siang terakhir di kapal
Pertama kali lainnya kami makan makanan kapal. Nasi plus ikan dan sayur. Tapi kami cuma makan nasi dan ikannya dan ditambah sedikit abon. Enak, apalagi kondisi sedang lapar-laparnya. Rasanya pengen cepat-cepat sampai di Lombok.
 
Sudah 21 jam kami di kapal. Sudah terbiasa dengan suasana kapal dan kami mulai bete. Mungkin karena sedang bosan, lelah atau kebanyakan angin laut kami jadi se-badmood ini. Tapi ya ini emang kelas ekonomi, harus mandiri dan yang penting saling menghargai lah sesama penumpang. Kalau sudah seperti ini saya juga tidak nyaman bagaimana negurnya. Ah. Persetan dengan nyaman gak nyaman. Everythings gonna be allright.


1:54 pm
Hargai Proses Nikmati Hasil.

Begini ternyata rasanya backpacking dengan naik kapal. Sepertinya saya kebanyakan mengeluh deh hari ini. Yah mulai sekarang biasain diri aja. Di kapal banyak orang dari daerah yang berbeda-beda. Duh jadi kangen sama kantor. Kok kantor sih? Haha.
Angin siang lumayan sih, sepoi sepoi asik. Ngajakin tidur siang.
Kapal terus melaju, melaju, dan melaju membelah laut
Di kiri kanan kami sudah melihat daratan dan gunung (gak tau nama gunungnya apa)
Tidak lama lagi kapal akan sampai di Bima gaes.


8:36 pm
Malam Kedua

Kami baru saja selesai makan dan melanjutkan aksi ngeden bareng haha. Kami juga sempat mengecas hape di musholla (secara diam-diam tentu saja) dan berganti pakaian di bilik yang ada di musholla. Meski tak mandi, stay cool aja lagi. Sekarang kapal kembali melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Lembar, akhirnya.
Senang sekali setelah kami akhirnya bisa melihat daratan Pulau Lombok. Meski masih beberapa jam lagi, kami sudah berbenah, bersiap menyambut tujuan backpacking kami. Kami mulai melewati gugusan Gili barat (Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan).
Kapal pun merapat ke dermaga saat ashar tiba.

Sampai jumpa KM Tilongkabila, semoga bisa ikut perjalananmu lagi di lain waktu :) Postingan ini memang hanya menceritakan kegiatan kami di atas kapal laut, soal cerita perjalanannya nanti di postingan selanjutnya yaa

Minggu, 13 September 2015

Ekha & Plecing Kangkung



Plecing Kangkung --Kuliner khas lombok
Makanan yang satu ini..
Cukup misterius.
Menyita perhatian.
Bikin penasaran.
Punya banyak kenangan.
--2015



Puisi yang terdengar sangat lapar.
Saat itu hari ke empat kami di Lombok, sepulang dari keliling Kota Mataram diantar om, tante, dan sepupunya Desma, kami lagi-lagi di traktir. Plecing kangkung, salah satu makanan yang recommended banget kalau ke sini.
Kami berempat menunggu dibelakang ibu pembuat plecing. Yang saya perhatikan pertama sih kangkungnya ya. Enak nih kangkung. Namanya aja plecing kangkung, yaiyalah pake kangkung -_-
Sampai di rumah omnya Desma, kami pun bersiap-siap untuk memakan Plecing Kangkung pertama kami. Kawsar pun ke dapur mengambil piring dan sendok.
"Makan plecingnya tidak pakai sendok, pakai tangan, di aduk semua", kata tantenya Desma.
Haha maklum tante, baru pertama kali.

Desma, Azizah, dan Kawsar pun mulai menyantap plecingnya. Sedangkan saya makan setiap komponennya satu persatu secara random. Kangkung.. tauge.. lontong.. kelapa parut.
Alay bener yak? Iya haha. Soalnya rada khawatir. Khawatir kalau di mix begitu aja, nanti rasanya jadi mirip gado-gado. Dipostingan sebelumnya kan udah dibahas kalau saya phobia rasa gado-gado.
Pada kesempatan kedua, sebelum kami berangkat ke Bali, kami lagi-lagi di traktir plecing kangkung. Kali ini dibeli di penjual berbeda. Yang kedua ini rasanya lebih enak, dan tidak terlalu pedas seperti kemarin. Makannya makin enak ditemani dengan kerupuk kulit sapi. Tuh kan, sampai ngiler T_T di Makassar ada yang jual plecing nggak ya, haha.

Hallo Radio?

Hari Radio Nasional 11 September

Sekarang mau flashbackan jaman radio masih ngehitzz (sekarang masih kok, tapi ya beda dulu beda sekarang kan?) Dan banyak program radio yang menawarkan emm.. anu.. pokoknya banyak acara yang bisa melibatkan pendengar dengan sambungan telfon.

Dan kelas 2 SMP adalah saat dimana gue sering banget nelfon iseng di radio.
Saat itu gue masih pake hape cdma sehingga lumayan murah kalau disambung ke nomor lokal. Biasanya gue kalau ada tugas sekolah langsung diselesaikan disekolah atau dirumah setelah makan siang, jadi kalau sudah malam gue gak ada kerjaan lagi, paling cuma baca buku atau cuci piring. Nah, daripada nonton sinetron gak jelas juntrungannya, saya pun menyalakan radio. Kebanyakan dapat siaran yang memutarkan lagu-lagu remaja yang ngehits, seperti kerispatih, terry, bcl, vierra (dulu gue haters vierra, alasannya cukup jelas ). Suatu hari gue nemu siaran "DUNIA DONGENG" yang ofc muterin lagu anak-anak dan ditutup dengan pembacaan dongeng pengantar tidur.
Gue yang saat itu masih anak smp yang basically masih suka lagu chilhood, jadi langganan siaran Dunia Dongeng. Ditambah lagi banyak lagu anak" Icil yang sering diputar. Icil tuh Idola C*lik, ampun maak, iye iye gue akui gue emang ngalay pada masa itu.

Salah satu bagian penting dari program radio Dunia Dongeng adalah sesi telfon-telfonan. Rata-rata yang nelfon sih anak-anak kecil imut, polos, gemesin, bahkan ada yg belum jelas ngomingnya. Awalnya sih gue cuma kirim sms-sms kirim salam dan request lagu. Sms gue dibaca pun gue udah seneng, apalagi kalau requestan lagu gue diputerin. Iya udaah kalo mau ketawa, ketawa aja, setidaknya gue punya kenangan untuk ditertawakan :p emang situ gak punya? Kesian.
Tapi lama-lama gue mulai terdorong, tertarik, terbanting, dan terlempar untuk mulai menelfon. Gue pun mulai menekan tombol dial, dikelilingi adek dan sepupu sepupu gue, sambil lesehan di depan radio. Seseorang di ujung sana mengangkat telfon.

Dan itulah pertama kalinya suara gue muncul di radio. Gue bicara sama kakak penyiarnya sambil sesekali tertawa tertahan, tapi ditegur sama kakaknya, disuruh kecilin volume radionya dulu soalnya suara gue bergema karena gelombang radio. Yaudah sekalian dimatiin. Setelah salam-salam dan request lagu, gue pun pamit dan menutup telfon. Sejak hari itu, kehidupan kakak penyiar jadi lebih berwarna *eh haha jadi sejak hari itu tuh aku hampir setiap hari nelfon radionya, kadang gantian bicara sama adek sepupu gue. Sumpah demi apa kalau ingat waktu itu gue gak habis pikir. Sampai kakak penyiarnya hapal betul suara gue. Kok bisa? Iya suatu hari gue ketahuan nelfon dua kali, yang pertama nelfon kayak biasa, yang kedua nelfon tapi nyamar jadi orang lain, gue pake nama teman kelas gue padahal teman kelas gue juga dengar siaran waktu gue nelfon tapi pake namanya dia, untung dia gak marah, haha.


Salah Sambung
Ya. Hampir semua orang pernah mengalaminya baik sengaja maupun tidak. Siapa sih yang enggak? Tapi salah sambung terparah yang pernah gue alamin saat gue masih kelas 1 SMP.
Waktu itu mama menyuruh untuk telfon salah satu tante gue di wartel (warung telfon) terdekat. Berhubung gue gak hafal nomornya, gue diberi secarik kertas yang bertuliskan nomor si tante.
Dial pertama sibuk.
Dial kedua masih sibuk.
Telfon akhirnya tembus setelah dial ketiga.
"Halo tan.."
"Halo, selamat malam, radio blabla, ucapkan paswordnyaaa.." (Anjay. Disini gue belum ngeh kalau gue salah sambung)
"Tante? Ini saya lho"
"Saya? Haha ini dengan mbak siapa?"
"Ekha.."
"Ya, mbak Ekha silahkan apa passwordnya?"
"Mas, tante saya ada disitu nggak? Saya mau bicara"
"Tante? Mbak cari siapa?"
(Penyiarnya ngakak di atas kebingungan gue)
"Mbak kayaknya salah sambung deh"
"Tapi ini benar 0411-xxxxxx kan?
"Iya mbak, tapi ini radio blabla"
Klik. Gue tutup telfon itu seketika.
Malu beneer dah.


Chitchat Radio
Ini pengalaman gue yang ke sekian kali menelfon acara radio. Saat itu ujian semester sudah lewat jadi tidak banyak kegiatan belajar mengajar, cuma tunggu nilai keluar. Sorenya gue nganggur gak tau mau ngapain, pokoknya garing banget. Akhirnya gue memutukan untuk mendengarkan radio. Gue cari siaran lagu yang enak biat mellow sore-sore, setelah dapat gue pun duduk sambil minum teh. Pas lagunya abis, ada sesi chitchatnya. Yah ternyata kebiasaan gue kambuh. Waktu itu topik perbincangannya adalah film bioskop yang paling berkesan dan alasannya (kayak soal fisika aja disertai penjelasan -_-). Parahnya, telfonnya tembus padahal gue cuma iseng.
"Selamat sore. Dengan siapa dan dimana?" Sapa penyiar cewe dengan manisnya.
"Ekha di Makassar"
"Kalau di dengar-dengar suaranya masih muda nih, mbak Ekha usianya berapa?" Penyiar cowo nanya-nanya soal usia segala.
"14 tahun"
"Wah bener kan, masih muda" (Trus?)
"Ekha sharing dong film bioskop yang paling berkesan dan kenapa"
Film ya.. hmm
"Sang pemimpi kak, saya suka, kemarin abis nonton"
"Ohya? Gimaba ceritanya" (Idih, mbak penyiarnya minta spoiler gratisan)
"Ya gitu mbak, bagus kok" jawab gue sekenanya.
"Emang filmnya bercerita tentang apa?"
"Tentang anak muda kak"
"Udah gitu doang?"
"Iya gak nonton full juga"
"Kenapa gak sampai full", kepo banget kakaknya
"Soalnya pas di akhir-akhir, kebelet pipis"
Sepasang penyiar itu pun tertawa.
"Sayang ya kebelet pipis jadi ada yang terlewat"

Jirrrr, mereka tertawa, padahal gue jawabnya dengan sungguh-sungguh.
Udah deh ah gue jadi baper ingat dua penyiar tadi. Begitulah pemirsa, gue dan radio pernah membuat kenangan bersama. Although that almost of the memories hmm how to say that.. weird but funny. Haha. Tapi jujur gue selalu rindu dengar radio. Apalagi kalau dibandingkan nonton siaran tv negeri. Lebih mirip kebun binatang haha.

And last.. selamat hari radio.
Dengar radio, semoga bisa meredam segala kerinduan (>^ฯ‰^<)

Senin, 03 Agustus 2015

Ekha dan Luna Lovegood



"You just as sane as i am"
-Luna Lovegood


Selamat datang agustus!
Agustus adalah salah satu bulan yang istimewa. *emang ada apa?
Lo nanya ada apa? Seriously?
Karena di bulan agustus ada INDEPENDENCE DAY OF INDONESIA guys! Bulan dimana RT, RW, sampai kelurahan ngadain lomba 17an. 

Dan agustus tahun ini saya sedang liburan panjang selama hampir 3 bulan.
Guess what have i do to spend my holiday? Yup. Watching. Eating. Working
Bukan liburan namanya kalo nggak nonton hahah.

Tema favorit saya musim liburan ini adalah Scifi, fantasy, romance.
Entah sudah berapa judul yang saya nonton tapi yang pasti 80% adalah film lama HAHA. Gak usah dikasihani, saya emang gitu kok orangnya, gak ada yang baru, yang lama pun jadi.
Minggu lalu saya sempat menonton marathon Harry Potter Saga (minta copy dari si Riri). Rasanya kayak.. lega. Soalnya dulu meski ngidol sama nih film cuma nonton sampai sekuel ke-6 Harry Potter and the half blood prince. * tahun berapa ya kira-kira
Karena udah lamaaa, kangen juga, jadi saya nonton aja dari film 1. Yah ampun bang Daniel Radcliffe minta digigit pipinyaa.

Setelah marathon nontonnya selesai, saya sangat terkesan.
Terima kasih Miss Rowlings atas kisah ajaibnya yang sudah menemani masa kecil saya :')
2001 saya masih TK kaaak, haha. Saya ingat waktu itu sudah bisa baca, trus di majalah Bobo baca artikel tentang audisi cast Harry Potter. Pas kelas 4-5 SD baca majalah lama nemu lagi artikelnya, yaudah digunting fotonya Trio Penyihir (kelas 4 SD lagi panas-panasnya ngidol mereka, sampe di kelas bikin fansclub kegeng-gengan)
Salah satu karakter favorit saya selain Trio Kwek Kwek tentu saja, Neville Longbottom, dan Seamus Finnigan, adalah Luna Lovegood. Khusus The Weasleys saya selalu kagum dengan keluarga unik tersebut.

Luna sendiri baru muncul di film ke 5 sekuel Harry Potter and The Order of The Phoenix (diperankan oleh Evanna Lynch), dan terus ada sampai di film terakhir. Karakter penyihir remaja yang hmm sangat "unik". Sejak pertama nongol di atas "delman" yang mengantar siswa ke gerbang hogwarts, saya sampai ngakak, Luna saat itu sedang membaca majalah QUIBBLER (majalah produksi The Lovegoods), tapi majalahnya kebalik, haha Luna mah emang gitu orangnya. Luna freak tapi keren, yah dapat pencerahan dari Luna, "Be yourself. No matter how much people make you down, spreads issues about you because you are different. The one who watching all what you done must be your fan."

Luna memiliki wajah tirus dibingkai rambut blonde panjang. Kadang dijumpai dia tidak memakai sepatu, katanya sih barang-barangnya ada yang umpetin. Saat semester sudah kelar, dia dengan cueknya akan menempel kertas-kertas pengumuman untuk mencari barangnya. Namanya juga Luna haha, dia menganggap hal semacam ini menyenangkan, such a treasure hunt? Haha.

Luna ada di asrama Ravenclaw, yang menandakan dia cerdas, berbakat, dan rendah hati. Luna emang rendah hati dan setia. Di film terakhir saat Harry mencari horcrux The Lost Ravenclaw's diadem (tiara) Luna mengingatkan Harry bahwa tidak ada orang hidup yang pernah melihat tiara tersebut, itu berarti Harry harus bertanya pada arwah, yang tidak lain adalah Rowena Ravenclaw. Setelah memohon, Harry mendapat petunjuk keberadaan horcrux tiara tersebut, yaitu di Ruang Kebutuhan. Horcrux berhasil dihancurkan dengan naga api.

Luna termasuk penyihir yang modis nyentrik gaya berpakaiannya. Beberapa aksesoris yang identik dengannya yaitu anting lobak merah (dulunya ngira itu bentuk strawberry), majalah QUIBBLER, Sepatu converse of course, dan kacamata freak dengan lensa semacam 3D, haha namanya spectrespecs. Kacamatanya bisa menangkap sosok wrackspurts yang mengelilingi Harry yang saat itu tertutup Invisible Cloak (Jubah Gaib).

Most favorite moment?
Bisa lebih dari 1 nggak? Haha. Hampir setiap part yang ada Luna-nya saya suka, karena kalo liat dia, tegangnya berkurang. Luna pernah jadi pasangan date Harry di acara dinner Slug club (club buatan Professor Horace untuk siswa siswi favoritnya), trus dia juga pernah menyelamatkan Harry di Hogwarts Express saat ketahuan nguping Draco Malfoy, memperbaiki hidung Harry yang patah, haha malahan lebih banyak scene bareng Harry daripada Neville ╮(╯▽╰)╭

Luna termasuk penyihir tangguh yang turut bergabung di Dombledor's Army. Di film ke 7 dan 8 lihat bagaimana berani Luna dengan babyface-nya bertarung melawan pasukan Dark Prince.
Ada lagi, saya sangat suka pasangan Neville Longbottom dan Luna Lovegood. Sweet Couple udah. Ah pokoknya sukaa. Yah malah bahas kapel-kapelan -_- baper kaan jadinya. Bubaaar, bubar itu sudah

Rabu, 29 Juli 2015

Spam di Penghujung Juli


Beberapa minggu yang lalu saya janjian hang out dengan seorang TEMAN dekat.
Harus bersyukur malam mingguan jalan bareng teman, jarang bisa, maklum putri kamar.
Jomblo tuh bisa bikin kita "sedikit" terhindar dari maksiat. Saya bilang sedikit karena jaman sekarang jomblo juga banyak yang nakal. wakwaw.
*btw sorry saya tidak termasuk
Meski hang out-nya bisa dibilang kurang menyenangkan. Karena ternyata cuma berdua doang, teman yang lain berhalangan datang, dan dua-duanya jomblo dan dikhawatirkan keduanya rebutan pengen curhat. Duh sedih ingatnya.
Jadilah kami ke Es Putar Papabon, sampai disana sekitar setengah 10 malam dikarenakan macet (jarang ada macet di makassar utara kecuali ada sesuatu terjadi. Konser Maroon V di tengah jalan misalnya) dan kita berdua sama-sama gak tau jalan. Teman saya sih masih bisa dimaafkan karena belum pernah kesitu. Nah saya? Bisa dibilang sebulan sekali absen disitu belum juga hafal jalannya. Maklum selalunya nebeng. Plus saya navigator yang kurang baik.
Kami pun memesan es putar pilihan masing-masing. My favorites are nutella, vanilla, oreo.
Tapi ada satu fakta tidak penting tentang saya. Kalau kebanyakan makan yang manis-manis kadang jadi sedikit teler. Contohnya, makan seporsi utuh terang bulan andalan yang coklatnya sampai meluber kemana-mana, keterlaluan banget itu mah. Haha mungkin pencernaan saya sudah eneg makan yang manis-manis tapi hati ini tetap tak kuasa. Tapi hal seperti ini jarang terjadi. Cuma di saat saya sedang banyak fikiran dan sedang dalam mood yang ganas untuk makan. Haha *evil laugh

Tapi nggak semua makanan saya makan coy, tenang, saya masih menyisakan beberapa makanan meski saya sendiri golongan omnive.

Sampai sekarang masih menjadi sebuah misteri kenapa ekha gak bisa dan gak berani makan gado-gado, pecel, dan buah kelor. Pantai please.
Mama saya bilang saya anak yang sangat sangat bisa berkompromi dengan semua makanan sehat seperti sayur dan seafood. Jadi gak cocok banget kalau saya di cap gak suka makan sayur karena nyatanya sayur mayur di gado-gado saya suka semua.

Dan tidak benar juga kalau bilang ekha tidak suka sambal kacang. Wakwaw. Karena nyatanya saya bisa makan sambal kacang apalagi sama siomay aduh jadi ngiler eike. Saat itu ekha kelas 3 SD sedang menemani emak ke pasar, usia dimana sangat menyenangkan menemani mama ke pasar karena pulangnya pasti di traktir hahay. Karena mama cukup lelah abis keliling pasar membeli keperluan rumah tangga, jadi beliau memutuskan untuk membeli beberapa bungkus gado-gado. Saya saat itu lebih terbiasa makan menu rumahan.

Saat sampai dirumah pun saya cuma membantu mempersiapkan alat makan dan meski lapar saya kurang tertarik untuk makan gado-gado, sebaliknya saudara saya yang lain sangat bersemangat. Setelah beberapa kali dipanggil akhirnya saya ikut juga makan. Tapi berhenti setelah beberapa suap. Saya akhirnya melanjutkan main padahal jarang-jarang saya meninggalkan makanan. Dari dulu selalu dibiasakan menghabiskan makanan.

"Nasinya jangan disisain, nanti nasinya nangis. Kasian pak petani bikin berasnya lama".

Saat sudah di bangku kelas 5 SD, saya dan adik-adik saya ditinggal orang tua yang sedang pergi sepanjang siang karena suatu urusan. Tapi ada tetangga saya yang membantu memasak di rumah. Pas saya ikut nimbrung di dapur, ternyata beliau sedang membuat pecel dengan sambal pecel kemasan.
Hmm mungkin setelah berapa lama saya akan tahan untuk makan pecel (gado-gado dan pecel bagiku tidak berbeda jauh)

Dan alamak, saya akhirnya menyimpulkan saya tidak akan bisa makan gado-gado dan pecel setelah saya muntah-muntah dan demam selama beberapa hari setelah mencicipi pecel tersebut. Karena demam dan lesu serta daya tahan tubuh saya menurun, saya akhirnya terserang DBD dan di opname selama 10 hari. Well, bukan pecel yang menyebabkan saya DBD -_- tapi setelah mual dan demam beberapa hari daya tahan tubuh saya menurun dan rentan terserang penyakit.

Setelah memasuki bangku kuliah saya masih mencoba untuk memakan gado-gado dan pecel karena saya rasa makanan ini cukup sehat. Apa yang perlu saya hindari?
Tapi untuk berubah membutuhkan proses :D Saya jadi ingat seseorang. Seseorang yang saat itu sering kepo kenapa saya tidak suka makanan tersebut. Tapi ujung-ujungnya saya akan balik menyerang karena dia sendiri menghindari satu buah, duren. Haha
Pernah suatu hari kami bersama rombongan saat itu pergi ke beberapa perusahaan untuk mencari sponsor acara. Dan rutenya itu melewati pusat kios duren. Saya sendiri cukup ngiler, aroma duren tercium sepanjang jalan tersebut. Tiba-tiba diujung jalan motornya menyepi, ternyata dia mual. Saya hanya tertawa. Kasian juga sih, saya mengerti rasanya. Tapi saya tetap tertawa sampai rombongan kami balik ke sekolah.

Saat itu bulan Desember, salah satu bulan yang selalu bikin saya tenang. Bukan hanya karena akhir semester dan liburan sekolah. Tapi.. musim hujan di bulan Desember. Dan entah kenapa, I always have memories in that month.
Ah sebenarnya saya tidak terlalu suka membahas masa lalu, but my head, oh my. It feels like moments start to play, and i can't hold myself. Duh jadi melankolis begini eike.
Bulan desember 2013 mungkin menjadi salah satu yang paling menyenangkan. Dimana masih memakai seragam putih abu-abu dengan imutnya. Saya baru saja menyelesaikan Prakerin di ABIM selama 6 bulan. Ah betapa rindunya dengan sekolah, terutama studio DKV. Apalagi di tahun akhir sekolah. Rasanya gak akan bisa melepas putih abu-abu. Tapi gak mungkin juga jadi siswi abadi.
Setelah prakerin pastinya siswa kelas 3 disibukkan dengan pembuatan laporan dan persiapan ujian nasional dan ujian lain-lain. Ditambah lagi jurusan DKV akan mengadakan pameran dan PDKT (itu nama program pendiksaran).

Masa-masa tersebut sangat.. sangat saya nikmati sampai saya lulus.
Ingat betapa pusing di kelas, ngebut kerja tugas yang Masyaallah, bantu persiapan pameran, laporan prakerin yang terbengkalai selama 2 minggu, hujan-hujanan, naksir brondong, acara makan-makan di sana-sini. Desember.

Tidak terasa sekarang sudah di pertengahan 2015. Alhamdulillah, banyak banyakin bersyukur, bahkan untuk kejadian yang tidak menyenangkan. Tanpa kegagalan, bagaimana kita mengerti nikmatnya keberhasilan? *haha bissyaaa

Setengah tahun, bertemu dan berpisah dengan banyak orang. Termasuk dia. Dia yang pernah mengganggu saya ujian kompetensi di sekolah dan malamnya masih mengganggu lewat telfon. Dia yang pernah saya masakin indomie goreng, tapi masaknya harus kering katanya. Dia yang isi tasnya amburadul dan tulisannya aduhai. Tapi sekarang waktunya untuk dia masuk ke dunia yang lebih "dewasa". Bagiku dia tetap adik andalan, yang selalu berusaha bersikap dewasa. Dan saya? Tetap childish dan oneng di depannya. Beberapa minggu yang lalu dia mengirim VN, minta di rate katanya. Dan saya oh-in aja. Pas dengar, saya sampai pangling, setelah lebih setahun yang lalu, saya bahkan tidak tau dia bisa main gitar. So far, cukup banyak perubahan.

Dan saya tidak mengerti kenapa pembahasannya jadi lari kesini.
Haha terserah dong saya mau nulis apa.
The last but not least, goodluck ya di sisa bulan 2015 selanjutnya!
Agustus,
September,
Oktober,
November,
Desember.

Selasa, 28 Juli 2015

Batik Seragam Redaksi Go Cakrawala

dari kiri ke kanan atas : Saya sendiri, Riri Aryadi Layouter, Kak Kifli fotografer, dan Kak Sultan Layouter.
Dari kiri ke kanan bawah : Kak Syukur reporter, Kak Herman iklan, Ibu Jus koordinator layouter, Kak Rusli Grafis, Kak Fajar Layouter dan IT, dan Kak Ancha Layouter.


At first, i'm going to say Happy Ied Mubarak!
Minal Aidin Wal Faidzin. Meski yaa, too laaaate banget tapi tak apa dong ya.
Sekarang sudah 11 pm lewat berapa menit gitu tapi masih ada di kantor redaksi.
Ceritanya hari ini para karyawan dibagikan kain batik dengan potret sang Bupati Gowa, bapak H. Ichsan Yasin Limpo. Saya sendiri kurang ngeh dalam rangka apa, tapi akhirnya saya baru sadar, mungkin sebagai kenang-kenangan karena pak bupati sendiri akan menyelesaikan masa jabatannya kira-kira bulan depan. Kain batiknya ini nantinya dijahit sesuai body dan selera berpakaian masing-masing ahay. So far sudah ada gambaran bajunya mesti digimanain, semoga bagus nantinya di acara pelepasan beliau.

Kamis, 23 Juli 2015

Mr. Holiday



Aku sedang meringkuk di sudut paling gelap di ruangan tersebut saat terdengar ketukan pintu. Tok tok tok.. bunyinya berirama dengan detak jantungku. Ya ampun.

"Siapa diluar?", tok tok tok.. Ah iramanya merdu sekali. Aku mengangkat sedikit wajahku, melihat ke arah jendela dan wuss, angin bertiup sepoi-sepoi, membelai tirai dan membiarkan secerca sinar mentari masuk menerangi ruangan yang sudah sangat pengap tapi sebenarnya berukuran cukup luas. Aku berkedip-kedip karena silau kecilnya.

Aku perlahan berdiri, berjalan melintasi ruangan dan berhenti tepat di belakang daun pintu hingga aku bisa melihat teksturnya, meneliti tiap guratan yang tertoreh di permukaannya.
Tanganku menggapai kenop dan dengan sedikit berdebar-debar mulai membuka pintu. Butuh beberapa detik bagi mataku untuk beradaptasi dengan cahaya dari luar.

Yak, not someone but something exactly yang datang kepadaku. Kedua tangannya terbuka, memanggilku untuk datang. Aku terpesona, terpaku memandangnya. Kami bersalaman dan berpelukan seperti sepasang kawan yang lama tak jumpa.
"Lama tak bertemu ya?" Ucapku manis.
"Kamu masih saja seperti itu. Padahal aku selalu menyapa dirimu. Once a week, Ekha", dia menertawakanku. Ah betul juga kenapa aku begitu mendambakannya? Tidak cukup kah aku bertemu dengannya seminggu sekali? Entah.

But its the time. Ini saatnya bagi dia untuk datang, dalam waktu yang lebih lama. Cukup lama untuk membuatmu melakukan banyak hal bersamanya. Membuatmu kembali bertemu sahabat. Menonton koleksi film drama yang sudah tak up to date lagi saking jarangnya dijamah. Pokoknya cukup lama untuk membuatmu bosan dan merindukan kesibukanmu yang dulu.

Setelah beberapa minggu terlewatkan, kami pun akhirnya harus berpisah. Di malam dia berpamitan, dia memberitahuku beberapa hal.
"Jaga kesehatan ya. Supaya kita bisa bertemu lagi".
"Jangan pernah bolos kelas, sekalipun itu sangat membosankan. Karena jika kamu bermasalah dengan nilaimu, waktuku denganmu akan berkurang".

Aku mengangguk padanya, sedikit terharu harus berpisah dengannya. Lagi.
Aku menunggu sampai dia benar-benar tidak kelihatan lagi di ujung jalan.
"Sampai jumpa"
Aku pun berbalik, kembali ke tempatku dan menutup pintu. Saat waktunya tiba dia akan kembali mengetuk pintu itu.

Ya. Sampai jumpa Mr. Holiday :)

Kamis, 02 Juli 2015

Berbakti Sosial


Suatu siang saat sedang duduk-duduk di halte menunggu jemputan,
tidak sendiri sih ada juga seorang mahasiswi yang nampaknya dari fakultas yang sama *secara haltenya emang didepan fakultas* cuacanya sangat gerah dan sayu. Banyak dedaunan gugur di halaman parkiran. Dan anginnya itu loh, menggoda sekali. Bawaannya mau tidur, tapi nggak mungkin di halte juga kan. Lol.

Tiba-tiba saya dikagetkan dengan teriakan-teriakan dari fakultas sebelah,
lumayan sih jaraknya, tapi kedengaran sampai di telinga saya dan teman menunggu saya.
"Itu ada apaan sih, demo, yak?" Tanyaku basa basi dan sksd.
"Bukan demo deh keknya. Soalnya bawa-bawa sapu lidi sama karung gitu".
Akhirnya rasa penasaran kami terjawab saat rombongan berkarung tersebut sampai di kawasan fakultas kami.

"Wahai anak muda, beginikah cara kalian peduli pada lingkungan? Sampah ini saudara-saudara, sampah yang menumpuk dari sikap apatis kalian...bla bla bla"

Seketika saya dan teman seperjuangan menunggu jemputan tertawa tertahan tapi cukup membuat sebagian dari mereka melihat ke arah kami. Yaelah, mereka pake acara mendekat. Sekitar belasan pemuda yang mengatasnamakan pejuang lingkungan mengelilingi halte. Dan mulai meneriakkan berbagai kalimat, mengeluarkan uneg-uneg mereka kepada orang yang kurang tepat.

Well, kenapa saat awal kedatangan mereka kami menahan tawa mendengar orasinya?
Karena sebenarnya fakultas saya ini cukup cukup bersih dari sampah yang berserakan. Yang ada malah daun -daun gugur karena angin. Jadi mereka cuma memungut sampah lapuk dan daun-daun gugur. Next, kenapa saya bilang mereka menumpahkan uneg-unegnya kepada orang yang kurang tepat? Karena di fakultas saat itu tinggal sedikit orang lalu lalang, jadi kalau mau orasi efektif setidaknya massanya banyak biar sekaligus semua mendengarnya.

Dan saat mereka berbondong mengelilingi halte memungut sampah daun, saya hanya berdua dengan mahasiswi tadi. Dan yang buat kami sangat ingin melabrak mereka, karena mereka terus mencerca kami dengan kata-kata yang parah, seolah mereka adalah makhluk innocent setelah keliling dari fakultas satu ke fakultas lain memungut sampah. Saya yang sedang mengangkat hape karena sedang membaca sms dari bapak saya tak luput disindirnya "Yah mungkin kita lebih punya banyak waktu untuk update status daripada menjaga lingkungan sekitar" ujar salah seorang partisipan. "Atau mungkin hati kalian memang sudah tidak ada untuk bertindak", tambah partisipan lainnya. Kamvret.
Sedangkan mahasiswi disamping saya tetap berlagak kalem seperti halnya saya namun wajahnya menunjukkan ketidaknyamanan atas perbuatan mereka mengintimidasi kami. Dia memasang headset dari balik jilbabnya, mungkin udah gak tahan kali ya?. Tapi yang ada para pendekar kesiangan ini masih jugaa berkoar-koar, ampun dah.

Kurang kerjaan banget kalian mengepung halte yang hanya ada dua mahasiswi junior berwajah polos, sedang kalian memungut sampah daun, terus memaksa kami mendengar sindiran tak berdasar.
Sebelum mereka beranjak dari fakultas kami ke fakultas yang lain,  salah seorang mahasiswa yang sudah sangat senior dan sambil menghisap rokoknya menunjuk ke beberapa partisipan cewek yang masing-masing ada membawa karung kecil, kantong plastik berisi sedikit sampah dan daun, dan sapu lidi. Mereka juga tak kalah songongnya. "Lihat lah mahasiswi-mahasiswi ini! Mahasiswi pilihan yang hatinya tergerak untuk berbakti pada lingkungan bla bla bla.."

Okay disini saya sudah tidak tahan tpi sebelum saya berdiri mereka semua sudah berbalik, bergegas menuju fakultas selanjutnya, mungkin nasib korban selanjutnya akan berakhir sama. Haha.
Saya tidak suka meng-underestimate orang lain yah. Tapi kali ini mereka memang berlebihan. Saat mereka membanggakan junior cewek yang ikut aksi, saya sendiri yakin mereka bukan typical seperti itu. Selain dari penampilan yang terlalu perlente, mereka sebenarnya hanya mejeng di rombongan berkarung.

Itu saya simpulkan dari tangan bersih mereka dan isi karung yang tak seberapa,
artinya semangat mereka memungut sampahnya masih kurang
.
Setelah badai benar-benar berlalu, mahasiswi di sampingku pun melepas headsetnya.
"Kamu pernah baksos peduli lingkungan juga nggak?" Tanyaku pada mahasiswi yang sampai sekarang tak kuketahui namanya. "PERNAH SIH YA, TAPI GAK GITU JUGA", haha kami hanya tertawa mesem-mesem. Dia menambahkan "pengertian bakti sosial di dalam pikiran mereka mungkin berbeda"
Yah. Mungkin.
Kalau menurut kamu pribadi gimana?
Bakti sosial adalah bentuk pengabdian kepada lingkungan sosial, terutama kalian mahasiswa agen perubahan, memang untuk meng-influence masyarakat kita perlu turun lapangan dan menunjukkan aksi nyata. Tapi jika sudah seperti tadi? Seakan tak rela jika usaha baksos pungut sampah yang kalian lakukan di bawah terik matahari tidak kalian tunjukkan kpd orang lain. Kalian mau perhatiin lingkungan atau minta diperhatiin orang sih?

Bagaimana dengan saya sendiri?
Oh kalau saya sih ada jalannya tersendiri.
Tapi akhir-akhir ini memang lagi sering aksi sosial.
Iya, akhir-akhir ini kan? *colek kalian ๐Ÿ˜๐Ÿ˜„



Love this Baymax and Hiro fanart. Totoro bus stop parodies

Wisata Karst Rammang-Rammang Maros

Berita basi. Warning. Expired detected.

Aku ingetin yah, ini tuh cerita kedaluarsa,
tapi kenapa masih lanjut baca juga? Kenappa?
Ceritanya memang sudah out of date,
tapi karena pernah niat mau posting dan tidak ada salahnya juga jadi tidak mengapa lah.



Ada yang menarik saat beberapa bulan yang lalu kami ke sana.
Karena saat itu awal mei dan kadangkala hujan, otomatis becek kan, ceweknya rata-rata pakai sneaker tapi untungnya semua pakai jaket.
Sampai di medan ternyata sepatu sangat sangat tidak cocok! 
Sebaiknya ya memakai sendal hiking/trecking gear supaya pijakan lebih nyaman,
dan nggak sedih juga liat sepatu kets andalan lo dikeroyok lumpur.
Pakai tidak pakai jaket itu terserah kalian dan ketahanan tubuh kalian sih ya.

Saat itu kita yang menuju ke telaga bidadari harus melewati area tanah gambut dengan lumpur bisa sampai paha. Ya kali kalau lo tinggal mungkin bisa .. whushh

Jangan sok mau lepas alas kaki begitu liat sepatu lo yang menyedihkan.
Karena di kawasan karst pastilah banyak bebatuannya yang tajamnya lumayan ๐Ÿ˜‚

Di tujuan selanjutnya yaitu di mata air berlian dan gua (lupa nama guanya) yang juga memanjakan mata. Harus menggunakan jasa perahu mesin (alat transportasi utama) sepanjang sungai tapi rawa-rawa gitu. Ngeri-ngeri sedap.

Yah saya bisa menjamin, kalian akan sangat menyukai tempat ini! Pokoknya bakalan suka.
Banyak spot keren lho. Belum lagi tempat ini terbesar ketiga di dunia setelah china dan vietnam.
Baru seperempat jalan ya kita udah pada kumal.
Eh sampai di gunung karstnya, masa kita kalah,
malah ada mbak-mbak pake selop ya ampun, di tanah becek karena gerimis?

Peringatan buat kalian ya.
Entah saya ini pantas atau tidak mengingatkan kalian, yang jelas saya merasa harus menyampaikannya *emang apaan sih kha?
Manusia memang suka menikmati yang indah-indah. Menikmati.
Menjaganya itu yang kayaknya mereka saling menunjuk.
Please jagalah lingkungan, minimal urus sampah lo sendiri.
Jadi ingat cerita tentang gunung dan laut *kayak judul lagu payung teduh haha

Banyak pendaki "karbitan" yang memaksakan diri naik, foto-foto, nulis pesan-pesan titipan tapi juga nitip sampahnya digunung. Emang gunungnya bisa buang sampah apa? Haha lol.

Tidak semua pendaki gunung dan penikmat alam itu mencitai alam.
But everyone of nature-lover does.
Eh kayaknya ada yang aneh dari quote-ku barusan haha.
Intinya nih ya mencintai alam bukan soal lo punya banyak foto di instagram pelesiran di alam bebas, bisa nulis pesan dari ketinggian gunung, jalan-jalan santai dipantai.

Tapi segalanya cyin, segala yang bisa kalian usahain untuk alam.
Mengolah sampah, menghijaukan lingkungan, diet plastik dan banyak lagi.
Yah semua tujuan besar dimulainya dari langkah-langkah kecil guys.
Think globally, act locally.



Menulis 100 Target

Mungkin ada yang langsung ngeh melihat judul diatas.
Oleh karena itu gak usah saya jelasin abstraknya saya ketemu siapa atau saya ikutan training apaan, biar kalian sendiri yang berspekulasi.

Waktu smp pernah sih buat daftar yang seperti ini.
Mulai dari target sepele sampai yang saya rasa sendiri mustahil.
Daftar itu ditulis oleh ekha cilik yang masih berusia 12 tahun.
Tidak lama daftar tersebut pun lenyap begitu saja.

Kemudian saat di smk disebuah kesempatan saya tergerak lagi menulis daftar,
kali ini lebih antusias khas gadis remaja, bahkan daftarnya lebih dari 100 an.
Tidak sedikit yang berhasil saya capai.
Toh, targetnya juga beberapa mudah untuk dilakukan.

Tidak ada peraturan tentang menulis target ini.
Yang jelas target tersebut masih bisa diraih sebatas kemampuan manusia dan berpengaruh terhadap perkembangan kalian ๐Ÿ˜Š
Bisa memotivasi juga.
Karena setiap target yang kalian capai, rasanya pasti sangat menyenangkan, lega, seperti itu

Tapi daftar yang terakhir saya buat berakhir sama, hilang.
Walau saya mencatatnya di microsoft word. Lol
Beberapa saat yang lalu, di sebuah rangkaian acara kampus.
Saya lagi-lagi di dorong untuk hal senada,
menulis daftar target walau konsepnya lebih bervariasi.

Selain itu pikiran saya setidaknya lebih berkembang saat menulis target kesekian kalinya.
Kali ini lebih ke seberapa banyak saya akan berkembang
dan targetnya saling berkaitan satu sama lain.
Sehingga kesannya tidak seperti kalian akan memakan semua makanan dalam waktu bersamaan. Tidak. Tapi makan makanan yang saling melengkapi kebutuhan nutrisi kalian.

Ada hal yang menarik tentang konsep planning dari salah satu orang sukses dilingkungan saya juga.  Sangat detil dan sepertinya menyenangkan ๐Ÿ˜Š
Over all, silahkan mencoba.
Coba dan rasakan dulu sebelum ada yang bilang it wouldn't work


image: google

Listening to This Song


Blogging everywhere







Setelah sebelumnya kalau ditanya kenapa jarang update ciah ada juga yang nanyain 
akunya selalu berkilah "sibuk jarang maen laptop,
buat nge-zuma aja nggak sempet" haha sibuk apaan padahal cuma nggak mood aja.
Yak. Unmood berkepanjangan.

Pasti lah kalian sering tiba-tiba kedatangan ide cuma lebih suka langsung tik ngetik di lappy,
walau kadang sih nulis cakar-cakar di kertas dulu.

Pas tangan sudah bertengger di keyboard, langsung blank.
Sering kan? Belum lagi gak ada wifi mau nyari modem eh modem nggak ada kuota.

Cukup ngeselin.
Alhamdulillah setelah kunjungan pertama di klinik Tong Seng aku akhirnya mendapat pencerahan. Kenapa nggak pake smartphone/ tab aja. Nah ditelusuri ternyata ada aplikasi Blogger for Android di playstore haha maknyuss.

Asking for tutorial? Any?
Please yang nanya cara makenya gimana, aplikasinya sooooo easyyy coy!
Ramah sekali buat kalian yang gak suka ribet, nulis postingan mudah, tinggal log in, tekan ikon pensil, isi judul postingan, ketik entri sesukamu dan klik ikon send.

Kalau belum siap posting no problem, bisa di save di draft kok ๐Ÿ˜Š
Pos yang telah dipublish bisa di cek view juga dengan mengklik ikon mata.
Simple banget khann.

Trus kalau andro nggak ada kuota gimana?
Don't worry guys, ekha punya solusinya.
Ketik aja dulu postingan di aplikasi Note di smartphone kalian, cari wifi nah beres.
Tinggal copy ke Blogger app.

Kalau tidak ada wifi?
Dasar blogger gak modal haha.
Ketik aja dulu di note yah, jaringan numpang hotspot di teman kalian atau punya ibu, bapak, sodara, tetangga.

Masalah selesai. Problem solved.

Yaudah ah, mau istirahat, sudah ada yang sms. Bukan pacar sih yaa, operator hahaha
See you ~

Rabu, 01 Juli 2015

Tampilan Baru - Simpel, Gelap, Misterius


Hulla pembaca yang sedang kurang kerjaan,
karena jika anda sedang banyak kerjaan mana mungkin anda sudi membaca postingan ini.

Well mungkin ada yang bingung dengan tampilan baru blog saya kenapa jadi gelap gotik kayak gini. Dari yang sebelumnya berantakan jadi makin menjadi-jadi haha. Saya nggak mau bilang blog saya jelek, gak tega ah. Cukup bilang "blognya masih tertunda kerennya" ellaaah.


See?
Itu bukan karena lagi galaw kok bukan dooong hari gini galau ewww, bukan karena kesambet juga ampun dah. Tapi lebih karena pertama kebaikan mata. Mata siapa? Ya mata saya dan mata anda sekalian. Sengaja pilih gelap dan template sederhana (seperti yang punyaa ekheemm) untuk mengamankan penglihatan terutama jika stalking tengah malam, emang siapa yang mau stalking elu? Yah ada dong haha. Kedua supaya nggak lama loadingnya. Sebenarnya selalu belajar blog SEO friendly, cuma mudeng nih udah t.u.a kalo kata si Boy ade' kelas saya mah, ditambah lagi saya sekarang cukup sibuk *suiit suiit

Semoga desainnya nggak overload, widget juga udah dikurangin kok.
Tapi heran juga sih kok kalau tes view blog di pc /laptop/ hp lain templatenya rada2 nggak sesuai yang saya lihat di laptop saya. Malah pernah teman saya buka pake wifi malah load kayak mau buka game Dota aja haha. Padahal saya dulunya hanya menggunakan modem Flexi. Lol.
Sekarang sih lebih sering pakai wifi kantor ๐Ÿ˜‚

Apa lagi ya. Oh iya di bawah title bar, diatas menu bar bisa kalian liat widget instagram saya. Foto-foto macam apa itu? Haha. Jadi itu langsung terupdate kok begitu saya upload2 di akun ig saya. Penasaran mau follow? Follow dong yahyah, dijamin kalau minta folbek dikasih, kalau minta like dikasih, komen foto pasti dibalas komennya, asal jangan nanya udah ada yang punya atau belum, pokoknya jangan ๐Ÿ˜‚

Udah deh yah, kasihan kalian harus membaca bacaan tak mendidik ini.
See you ๐Ÿ˜˜

Minggu, 28 Juni 2015

Balada Sendal Jepit

Ternyata kepribadian kita sudah bisa ditebak sejak dini salah satunya dari cara kita memperlakukan sendal lho.

Topik ini tiba-tiba aja muncul setelah melihat kelakuan my lil sister dan temannya saat saya sedang duduk di salah satu sofa deket pintu dan kedua bocah tersebut berada di teras memakai sendal jepitnya dan hendak keluar bermain.
*ebuset panjang amat kalimatnya buu

Jadi flesbek nih waktu kecil eike dulu yang cukup memperhatikan dunia persendalan.
Yuk ah cekidot

1. Anak Cuek
Yaitu anak yang saat kecilnya memakai sendal sering kebalik, yah coba aja pake sendal kebalik pasti aneh banget kan, gak nyaman di kaki dan di mata. Tapi anak cuek mah yang penting kakinya pake alas and says "i see no problem"

2. Anak Irit
Anak yang satu ini selalu didambakan emak karena menghemat budget, tapi yah liat dulu dong perjuangannya, kalau beli sendal milihnya yang kegedean 1-2 nomor baginya tak apalah supaya lama dipakenya, kalau bisa mah belinya sekalian sendal orang dewasa, bisa dipakai sampai lulus sekolah kan? Saban hari sendal dicucinya di bantaran sungai atau sumur dirumah supaya sendalnya senantiasa terlihat apik.

3. Anak Cerdik
Yah cerdik disini cerdas tapi licik ya. Ke surau sholat taraweh pake sendal slallow pulangnya jadi sendal Carfeel, hmm.. sudah kuduga. Tobat toong tobat.

4. Anak Holangkaya
Sendalnya jarang kotor, mainnya kan gak sampe sawah, kalaupun sendalnya jadi butut atau kotor kena becek kan tinggal ganti baru eaaa

5. Anak Cita-cita Pemain Sepak Bola
Anak yang satu ini masa kecilnya sudah berusaha mewujudkan mimpinya sejak dini. Sendalnya pun turut membantunya. Menjadi saksi bisu di bawah puhun nangka, disertai angin sepoi-sepoi. Amboi enaknya.
Yak. Sendalnya dipake buat pembatas gawang.

6. Anak Gowes Gowes
Anak yang satu ini tergolong bahagia dan saat udah gede selalu mendambakan masa kecilnya yang penuh adrenalin. Naek sepeda kencang-kencang tidak pernah pake rem, adanya sendal jepit yang dipakai untuk menghentikan laju roda sepeda. Ahh indahnya masa itu..

Kalau kalian tipe yang mana guys?

Senin, 08 Juni 2015

Review : Hide and Seek Movie (2005)

Bagi kalian yang merinding atau nggak tahan dengan film horror, mungkin
entri ini kurang cocok :D Tapi kalau kalian sukaa sama genre film yang menantang ini, yuk kali ini saya akan membahas salah satu film horror pilihan eike.

Judulnya Hide and Seek, released on 28th of january, 2005.
2005! waktu itu aku sih baru kelas 4 SD yaa haha.
Sebenarnya aku suka semua jenis film kecuali sinetron dipaksakan, film yang tokoh protagonisnya teraniaya dan sok suci, dan film vulgar yang bikin jijik. please it's not my style at all.

Untuk film horror aku akan lebih memilih film yang ada pemeran anak kecil atau remaja. Alasannya ya, ntar cepat bosen kalau pemainnya orang berumur semua, alasan yang aneh HAHAHA

Contohnya The Haunting of Helena, The Haunter, The Haunting of Connecticut, Paranormal Activity, The Ring, Carrie, 4Bia, Insidious, Orphan, Case 39, The Possesion, dan lain sebagainya.

Oke, back to the notepad.
Film hide and seek generally adalah film horror keluarga yang mengkisahkan sorang anak kecil bernama Emily Callaway, yang diperankan oleh Dakota Fanning (Iya Dakota yang sekarang udah jadi aktris remaja nan cantik) yang hidupnya tidak senormal anak lain seusianya semenjak melihat kematian Ibunya, Alison Callaway (diperankan Amy Irving) di bak mandi di kediaman Callaway. Sebelum kejadian naas tersebut menimpa ibunya, Emily adalah gadis yang penuh keceriaan, sering bermain bersama ibunya, salah satunya bermain petak umpet.

Melihat gadis kecilnya yang berubah murung, Dr. David Callaway (Robert De Niro), yang adalah seorang psikolog memboyong anaknya pindah ke rumah yang baru dan lingkungan yang benar-benar baru agar Emily tidak terliput dalam kesedihan yang panjang, awalnya Emily ditangani oleh Catherine, psikolog anak yang cukup dekat dengan Emily. Namun atas desakan Dr. Callaway, jadilah Emily pindah berdua ayahnya.

Dari hari pertama sudah ada keganjilan yang terlihat, selain dari Emily yang masih terkesan apatis dan susah diajak kompromi, namun ada juga kehadiran Charlie. Charlie awalnya diyakini teman imajinasi Emily, tapi pada akhirnya kita akan benar-benar tidak yakin kalau Charlie imajinasi atau hal ghaib belaka, tapi Charli nyata pemirsa..

Satu persatu kejadian aneh terjadi hingga menimbulkan korban nyawa bagi orang-orang baru yang mendekati keluarga Callaway. Hanya Emily yang sadar akan jawabannya. Dan di akhir cerita kita akan tahu apa sebenarnya yang menimpa Emily yang malang.


Jumat, 22 Mei 2015

A-Z The Most Commonly Used Idioms

Kata pengantar:
Apa itu idioms? Idiom adalah kata majemuk/ istilah yang digunakan dalam bahasa inggris untuk mengungkapkan sesuatu secara eksplisit. Ya, kalau dalam bahasa Indonesia idiom itu samaan dengan majas. 
Penggunaan idiom itu nggak sembarangan, harus disesuaikan dengan sikon alias situasi dan kondisi. Native speaker menggunakan idioms dalam daily conversation, atau dengan kata lain dalam situasi nonformal. Tidak menutup kemungkinan juga dalam kondisi formal atau dalam introduction, bagaimanapun kita harus menjaga tata bahasa dalam berkenalan dengan orang asing. 
Idiom
a manner of speaking that is natural to native speakers of a language
Every language has its own collection of wise sayings. They offer advice about how to live and also transfer some underlying ideas, principles and values of a given culture / society. These sayings are called "idioms" - or proverbs if they are longer. These combinations of words have (rarely complete sentences) a "figurative meaning" meaning, they basically work with "pictures".

This List of commonly used idioms and sayings (in everyday conversational English), can help to speak English by learning English idiomatic expressions. This is a list, which contains exactly 66 of the most commonly used idioms and their meaning.

A hot potato
Speak of an issue (mostly current) which many people are talking about and which is usually disputed
A penny for your thoughts
A way of asking what someone is thinking
Actions speak louder than words
People's intentions can be judged better by what they do than what they say.
Add insult to injury
To further a loss with mockery or indignity; to worsen an unfavorable situation.
An arm and a leg
Very expensive or costly. A large amount of money.
At the drop of a hat
Meaning: without any hesitation; instantly.
Back to the drawing board
When an attempt fails and it's time to start all over.
Ball is in your court
It is up to you to make the next decision or step
Barking up the wrong tree
Looking in the wrong place. Accusing the wrong person
Be glad to see the back of
Be happy when a person leaves.
Beat around the brush
Avoiding the main topic. Not speaking directly about the issue.
Best of both worlds
Meaning: All the advantages.
Best thing since sliced bread
A good invention or innovation. A good idea or plan.
Bite off more than you can chew
To take on a task that is way to big.
Blessing in disguise
Something good that isn't recognized at first.
Burn the midnight oil
To work late into the night, alluding to the time before electric lighting.
Can't judge a book by its cover
Cannot judge something primarily on appearance.
Caught between two stools
When someone finds it difficult to choose between two alternatives.
Costs an arm and a leg
This idiom is used when something is very expensive.
Cross that bridge when you come to it
Deal with a problem if and when it becomes necessary, not before.
Cry over spilt milk
When you complain about a loss from the past.
Curiosity killed the cat
Being Inquisitive can lead you into an unpleasant situation.
Cut corners
When something is done badly to save money.
Cut the mustard (possibly derived from "cut the muster")
To succeed; to come up to expectations; adequate enough to compete or participate
Devil's advocate
To present a counter argument
Don't count your chickens before the eggs have hatched
This idiom is used to express "Don't make plans for something that might not happen".
Don't give up the day job
You are not very good at something. You could definitely not do it professionally.
Don't put all your eggs in one basket
Do not put all your resources in one possibility.
Drastic times call for drastic measures
When you are extremely desperate you need to take drastic actions.
Elvis has left the building
The show has come to an end. It's all over.
Every cloud has a silver lining
Be optimistic, even difficult times will lead to better days.
Far cry from
Very different from.
Feel a bit under the weather
Meaning: Feeling slightly ill.
Give the benefit of the doubt
Believe someone's statement, without proof.
Hear it on the grapevine
This idiom means 'to hear rumors' about something or someone.
Hit the nail on the head
Do or say something exactly right
Hit the sack/ sheets/ hay
To go to bed.
In the heat of the moment
Overwhelmed by what is happening in the moment.
It takes two to tango
Actions or communications need more than one person
Jump on the bandwagon
Join a popular trend or activity.
Keep something at bay
Keep something away.
Kill two birds with one stone
This idiom means, to accomplish two different things at the same time.
Last straw
The final problem in a series of problems.
Let sleeping dogs lie
Meaning - do not disturb a situation as it is - since it would result in trouble or complications.
Let the cat out of the bag
To share information that was previously concealed
Make a long story short
Come to the point - leave out details
Method to my madness
An assertion that, despite one's approach seeming random, there actually is structure to it.
Miss the boat
This idiom is used to say that someone missed his or her chance
Not a spark of decency
Meaning: No manners
Not playing with a full deck
Someone who lacks intelligence.
Off one's rocker
Crazy, demented, out of one's mind, in a confused or befuddled state of mind, senile.
On the ball
When someone understands the situation well.
Once in a blue moon
Meaning: Happens very rarely.
Picture paints a thousand words
A visual presentation is far more descriptive than words.
Piece of cake
 job, task or other activity that is easy or simple.
Put wool over other peoples's eyes
This means to deceive someone into thinking well of them.
See eye to eye
This idiom is used to say that two (or more people) agree on something.
Sit on the fence
This is used when someone does not want to choose or make a decision.
Speak of the devil
This expression is used when the person you have just been talking about arrives.
Steal someone's thunder
To take the credit for something someone else did.
Take with a grain of salt
This means not to take what someone says too seriously.
Taste of your own medicine
Means that something happens to you, or is done to you, that you have done to someone else
To hear something from the horse's mouth
To hear something from the authoritative source.
Whole nine yards
Everything. All of it.
Wouldn't be caught dead
Would never like to do something
To Your guess is a good as mine
Have no idea, do not know the answer to a question