Senin, 05 Desember 2022

5 Desember (10)




 

Boleh dibilang tahun ini begitu lambat dan banyak hal terjadi. Tapi saya juga bisa mengatakan "tidak terasa sudah di penghujung tahun" sekaligus. Seperti disorientasi waktu saja. Kalau mengingat-ingat peristiwa yang terjadi tahun ini, saya tidak menyangka itu terjadi beberapa bulan yang lalu. Like you know, it feels like it happened in the very past. Saya menemukan diriku bergumul dengan waktu. Di sela-sela semuanya, hal-hal baru yang terjadi memberi pandangan dan persepsi baru, seolah itu rejuvenasi yang melahirkanku kembali.


Ya, saya memang terlahir kembali. Tepatnya bayi laki-laki menawan ini melahirkan sepasang Ibu dan Ayah. Kami.

 

Minggu, 04 Desember 2022

Mencoba Pia Mirah Khas Makassar



Namanya Pia Mirah. Sebenarnya saya udah pernah dengar produk ini dari lama, cuma waktu itu ga pernah kepikiran beli karena di mata saya, kudapan ini cukup eksklusif, harganya pricey untuk sebuah kue pia. Diriku di masa lalu yang masih muda dan punya mental mendang mending cocoknya beli pia curah harga seribuan yang biasa dititipin di warung atau konter pulsa. Gambaran golongan orang-orang yang mikir berkali-kali buat beli kinderjoy sampai akhirnya ga jadi beli gitu deh. Sekarang sih, saya udah kerja ya, jadi dah mampu buat beli kudapan apapun even just to satisfy my childhood curiosity.

Kemarin teman saya posting di story WA, Pia Mirah harga 20 ribu. Hmm setelah bertahun-tahun penasaran, saya memutuskan pesan rasa coklat dan keju untuk dicoba.

Kesan pertama, dari packagingnya aja premium. Pas saya coba, wow kulit yang kering crunchy nan lembut menyentuh bibir, kemudian berpadu dengan— ini yang penting, isiannya lunak dan lumer. Really worth the price. Inilah yang dikatakan ada harga ada rupa.