Minggu, 28 Juni 2015

Balada Sendal Jepit

Ternyata kepribadian kita sudah bisa ditebak sejak dini salah satunya dari cara kita memperlakukan sendal lho.

Topik ini tiba-tiba aja muncul setelah melihat kelakuan my lil sister dan temannya saat saya sedang duduk di salah satu sofa deket pintu dan kedua bocah tersebut berada di teras memakai sendal jepitnya dan hendak keluar bermain.
*ebuset panjang amat kalimatnya buu

Jadi flesbek nih waktu kecil eike dulu yang cukup memperhatikan dunia persendalan.
Yuk ah cekidot

1. Anak Cuek
Yaitu anak yang saat kecilnya memakai sendal sering kebalik, yah coba aja pake sendal kebalik pasti aneh banget kan, gak nyaman di kaki dan di mata. Tapi anak cuek mah yang penting kakinya pake alas and says "i see no problem"

2. Anak Irit
Anak yang satu ini selalu didambakan emak karena menghemat budget, tapi yah liat dulu dong perjuangannya, kalau beli sendal milihnya yang kegedean 1-2 nomor baginya tak apalah supaya lama dipakenya, kalau bisa mah belinya sekalian sendal orang dewasa, bisa dipakai sampai lulus sekolah kan? Saban hari sendal dicucinya di bantaran sungai atau sumur dirumah supaya sendalnya senantiasa terlihat apik.

3. Anak Cerdik
Yah cerdik disini cerdas tapi licik ya. Ke surau sholat taraweh pake sendal slallow pulangnya jadi sendal Carfeel, hmm.. sudah kuduga. Tobat toong tobat.

4. Anak Holangkaya
Sendalnya jarang kotor, mainnya kan gak sampe sawah, kalaupun sendalnya jadi butut atau kotor kena becek kan tinggal ganti baru eaaa

5. Anak Cita-cita Pemain Sepak Bola
Anak yang satu ini masa kecilnya sudah berusaha mewujudkan mimpinya sejak dini. Sendalnya pun turut membantunya. Menjadi saksi bisu di bawah puhun nangka, disertai angin sepoi-sepoi. Amboi enaknya.
Yak. Sendalnya dipake buat pembatas gawang.

6. Anak Gowes Gowes
Anak yang satu ini tergolong bahagia dan saat udah gede selalu mendambakan masa kecilnya yang penuh adrenalin. Naek sepeda kencang-kencang tidak pernah pake rem, adanya sendal jepit yang dipakai untuk menghentikan laju roda sepeda. Ahh indahnya masa itu..

Kalau kalian tipe yang mana guys?

Senin, 08 Juni 2015

Review : Hide and Seek Movie (2005)

Bagi kalian yang merinding atau nggak tahan dengan film horror, mungkin
entri ini kurang cocok :D Tapi kalau kalian sukaa sama genre film yang menantang ini, yuk kali ini saya akan membahas salah satu film horror pilihan eike.

Judulnya Hide and Seek, released on 28th of january, 2005.
2005! waktu itu aku sih baru kelas 4 SD yaa haha.
Sebenarnya aku suka semua jenis film kecuali sinetron dipaksakan, film yang tokoh protagonisnya teraniaya dan sok suci, dan film vulgar yang bikin jijik. please it's not my style at all.

Untuk film horror aku akan lebih memilih film yang ada pemeran anak kecil atau remaja. Alasannya ya, ntar cepat bosen kalau pemainnya orang berumur semua, alasan yang aneh HAHAHA

Contohnya The Haunting of Helena, The Haunter, The Haunting of Connecticut, Paranormal Activity, The Ring, Carrie, 4Bia, Insidious, Orphan, Case 39, The Possesion, dan lain sebagainya.

Oke, back to the notepad.
Film hide and seek generally adalah film horror keluarga yang mengkisahkan sorang anak kecil bernama Emily Callaway, yang diperankan oleh Dakota Fanning (Iya Dakota yang sekarang udah jadi aktris remaja nan cantik) yang hidupnya tidak senormal anak lain seusianya semenjak melihat kematian Ibunya, Alison Callaway (diperankan Amy Irving) di bak mandi di kediaman Callaway. Sebelum kejadian naas tersebut menimpa ibunya, Emily adalah gadis yang penuh keceriaan, sering bermain bersama ibunya, salah satunya bermain petak umpet.

Melihat gadis kecilnya yang berubah murung, Dr. David Callaway (Robert De Niro), yang adalah seorang psikolog memboyong anaknya pindah ke rumah yang baru dan lingkungan yang benar-benar baru agar Emily tidak terliput dalam kesedihan yang panjang, awalnya Emily ditangani oleh Catherine, psikolog anak yang cukup dekat dengan Emily. Namun atas desakan Dr. Callaway, jadilah Emily pindah berdua ayahnya.

Dari hari pertama sudah ada keganjilan yang terlihat, selain dari Emily yang masih terkesan apatis dan susah diajak kompromi, namun ada juga kehadiran Charlie. Charlie awalnya diyakini teman imajinasi Emily, tapi pada akhirnya kita akan benar-benar tidak yakin kalau Charlie imajinasi atau hal ghaib belaka, tapi Charli nyata pemirsa..

Satu persatu kejadian aneh terjadi hingga menimbulkan korban nyawa bagi orang-orang baru yang mendekati keluarga Callaway. Hanya Emily yang sadar akan jawabannya. Dan di akhir cerita kita akan tahu apa sebenarnya yang menimpa Emily yang malang.