Minggu, 13 September 2015

Ekha & Plecing Kangkung



Plecing Kangkung --Kuliner khas lombok
Makanan yang satu ini..
Cukup misterius.
Menyita perhatian.
Bikin penasaran.
Punya banyak kenangan.
--2015



Puisi yang terdengar sangat lapar.
Saat itu hari ke empat kami di Lombok, sepulang dari keliling Kota Mataram diantar om, tante, dan sepupunya Desma, kami lagi-lagi di traktir. Plecing kangkung, salah satu makanan yang recommended banget kalau ke sini.
Kami berempat menunggu dibelakang ibu pembuat plecing. Yang saya perhatikan pertama sih kangkungnya ya. Enak nih kangkung. Namanya aja plecing kangkung, yaiyalah pake kangkung -_-
Sampai di rumah omnya Desma, kami pun bersiap-siap untuk memakan Plecing Kangkung pertama kami. Kawsar pun ke dapur mengambil piring dan sendok.
"Makan plecingnya tidak pakai sendok, pakai tangan, di aduk semua", kata tantenya Desma.
Haha maklum tante, baru pertama kali.

Desma, Azizah, dan Kawsar pun mulai menyantap plecingnya. Sedangkan saya makan setiap komponennya satu persatu secara random. Kangkung.. tauge.. lontong.. kelapa parut.
Alay bener yak? Iya haha. Soalnya rada khawatir. Khawatir kalau di mix begitu aja, nanti rasanya jadi mirip gado-gado. Dipostingan sebelumnya kan udah dibahas kalau saya phobia rasa gado-gado.
Pada kesempatan kedua, sebelum kami berangkat ke Bali, kami lagi-lagi di traktir plecing kangkung. Kali ini dibeli di penjual berbeda. Yang kedua ini rasanya lebih enak, dan tidak terlalu pedas seperti kemarin. Makannya makin enak ditemani dengan kerupuk kulit sapi. Tuh kan, sampai ngiler T_T di Makassar ada yang jual plecing nggak ya, haha.