Kamis, 31 Oktober 2019

Officially Illustrator





Entah ada angin apa.

Beberapa hari yang lalu ada DM masuk, dari seorang teman.


Sebuah kabar bahagia. Finally. Terima kasih Tuhan. Setelah sebulan dikeluarkan dari kampus, ada tawaran pekerjaan meski tidak sejalan dengan ijazah Sarjana Humanioraku. Menjadi ilustrator.



Somehow saya tidak merendahkan diri, tapi kurasa karyaku sekarang belum sebagus itu. Portofolio dan jam terbangku masih kurang. Tapi begitu mendengar ajakan dari teman tadi, saya mendapat sedikit motivasi. Bagaimana jika saya memang bisa kerja di bidang ini? Saya masih butuh belajar, dan mungkin agak terdengar naif, tapi saya bisa belajar dengan aktualisasi skill. 


Saya ditawari kerja di sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang literasi, Kolong. Bagi pendirinya, Kolong sebagai kata memiliki makna filosofis personal. Tugas saya sehari-harinya adalah membuat ilustrasi untuk tulisan yang terbit, banner aplikasi, sampai konten sosial media. Karena ini adalah sebuah perusahaan rintisan, jadi salarynya jangan dibayangkan seperti di perusahaan nasional apalagi multinasional, YAKALII. Tapi balik lagi ke idealisme kerja: kerja untuk belajar dan membangun. Iya iya memang ga bakal bisa kaya :(


Lebih dari seminggu kerja membuat ilustrasi di sini, saya cukup betah. Selain karena ruangan yang nyaman, saya bisa masuk paling lambat pukul 9 (ya bangun siang adalah kemewahan), saya juga bisa pulang sebelum sore kalau pekerjaan tidak terlalu banyak. Oh iya, ada beberapa hari dalam seminggu di kantor bakalan sepi. Karena mostly anak-anak sini kerjanya dari luar. Tapi aslinya memang karyawannya masih sedikit hehewww. Plus ada masjid, penjual pangsit dan bakso marten di seberang uhuy


Yang paling pentingggggg.. meski sudah bekerja di ‘kantor’, saya masih bisa mengurus jualan rajutan dan buku dan dan nongkrong di luar!


That’s all. Kembali ke photoshop.