Senin, 07 Maret 2016

Cita-cita Naik Kereta Api






Naik kereta api ... tut ... tut ... tut 
Siapa hendak turut
Ke Bandung ... Surabaya
Bolehlah naik dengan percuma
Ayo temanku lekas naik
Keretaku tak berhenti lama
 

Bukan sekedar cita-cita masa kecil aja sih, soalnya sampai usiaku hampir genap 2 dekade, saya selalu penasaran bagaimana rasanya naik kereta. Entah itu kereta uap, kereta monorail atau shinkansen sekalipun, ingin benar rasanya menaiki kendaraan panjang bak naga besi, merasakan sensasi kecepatannya, mengintip di jendela di ujung gerbong kereta, angin menerpa kulit, dan yang lebih penting, merasakan perjalanan jauh ditemani banyak cemilan, secangkir kopi susu hangat, dan sebuah novel roman. Ahay, syahdunya!


Saya teringat pernah bercerita tentang cita-cita ini saat sedang d perjalanan ke suatu tempat, tahu kan, saat sedang berboncengan motor jarak jauh, agar tak bosan, kita sepakat untuk ngalor ngidul, membahas apa saja. Saat teman saya itu mendengar celotehan saya, dia hanya tertawa, entah tertawa mengejek atau apa. Tapi dia bilang, kedengarannya asyik, naik kereta api, gerimis turun dengan masygulnya, ditemani kopi hangat dan mendengar lagu mellow. Wah dapet banget tuh suasananya. Iya, suasana yang pas buat flashback! Bumm! Kami berdua langsung jatuh salto-saltoan dari motor. Haha enggak deng, bercanda, Astaghfirullah.

Kabar baiknya nih, di Sulawesi Selatan sudah ada rencana pembangunan trek kereta trans Sulawesi. Semoga pembangunannya lancer, hasilnya segera dirasakan penduduk, membantu mobilitas antar Provinsi, dan tentu saja.. gadis sendu menawan ini (ciahh) bisa mewujudkan cita-citanya naik kereta. Hayo, ada yang mau ikut jalan-jalan (nanti kalo pembangunan keretanya udah rampung! :p)