Rabu, 19 November 2014

History of Coffee Latte

Coffee Latte dengan corak-corak nature, menjadi trendsetter dikalangan pecinta Coffee latte, yang selanjutnya menginspirasi munculnya motif dan teknik yang aduhai :D Jadi gak tega diminum.. tapi yaa namanya kopi buat diminum dong setelah puas dinikmati estetikanya.


Mungkin segelintir orang menganggap cappuccino hanya minuman biasa. Padahal, pada jenis minuman kopi satu ini terdapat sebuah karya seni yang disebut Latte Art.
Coffee Latte (Italia : kopi susu) Istilah tersebut digunakan untuk menyebut gambar atau desain yang disebut pada permukaan minuman berbasis espresso. Susu dalam latte dihidangkan "berbuih", dan kadang-kadang bentuknya dihias. Latte dapat dilayani secara wet atau dry. Wet berarti tidak berbuih sedangkan dry berarti lebih banyak buih. Buih diperoleh dengan mencampurkan kopi dengan susu panas sehingga muncullah foam. Barista pun dapat berkreasi melalui foam yang terbentuk dengan alat sederhana, semacam stik untuk membentuk 'lukisan'
Minuman ini ditemukan pertama kali di Itali pada tahun 1950an oleh Lino Meiorin, pemilik sebuah cafe dan barista pertama dari Italia. Sedangkan Latte Art sendiri mulai berkembang sejak tahun 1988 di Italia.

Pada era modern, latte art berfungsi bukan hanya menampilkan sisi estetis dalam secangkir kopi, tetapi juga untuk mendapatkan secangkir kopi dengan rasa yang lebih baik. Foam susu yang dihasilkan dari latte art biasanya sangat halus, sehingga saat minuman dipadukan dengan foam susu, akan terasa lebih lembut karena sudah berbaur dengan kopi.

Teknik untuk membuat pola di atas kopi ini biasanya diterapkan pada cafe latte karena memiliki perbandingan susu dan foam yang paling mendukung. 
Karena memang pembuatannya itu adalah campuran kopi dengan susu panas yang menjadikan foam di atas kopi. Di Italia campuran kopi dan susu yaitu tiga banding satu. Namun berbeda dengan Negeri Paman Sam, Latte terdiri dari sepertiga kopi dan dua pertiga susu panas. Sehingga perbandingan susu memang lebih banyak daripada kopi.
Bukan hanya rasa cappuccino-nya yang membuat banyak orang jatuh cinta. Tetapi juga estetika di dalamnya dan dihidangkan dengan penuh cinta.

Latte adalah susu dalam bahasa Italia. Di negara-negara berbahasa Inggris biasanya latte mengacu pada beberapa tipe hidangan kopi yang dibuat dengan menambahkan susu panas. Dalam bahasa Italia hidangan ini dikenal sebagai "caffè e latte" (biasa disebut "caffelatte"), secara harfiah berarti "kopi dan susu".

Evolusi dari istilah ini merupakan hal yang relatif baru dan mungkin berasal dari menyebarnya "kegilaan" akan kopi pada tahun 1980 yang meluas ke seantero USA (dan juga diluar USA) melalui pertumbuhan jaringan Starbucks yang berasal dari Seattle. Beberapa cafe menciptakan desain-desain unik bentuk buih susu latte.

Sebuah contoh di cafe-cafe di Australia, latte biasanya dihidangkan dalam gelas, yang disajikan di atas alas piring kecil disertai sebuah serbet yang dapat digunakan untuk memegang gelas itu (yang sering kali panas). Sebagian barista akan memanaskan susu pada suhu  65-70 C, diatas temperatur tersebut, susu akan berubah rasanya. Hidangan-hidangan ini pada umumnya dibuat dengan menggunakan 30 ml espresso shot dan dengan topping buih maupun susu. 
Di Selandia Baru latte bahkan biasa dihidangkan dalam sebuah mangkuk di banyak kedai kopi. 
Latte art bukan seni yang terbilang mudah karena tidak gampang untuk melukis di atas permukaan kopi. Hal ini sangat didukung dengan pengalaman sang barista dan kualitas mesin espresso.

Para 'seniman' Coffee Latte yang kreatif pun mulai bermunculan seperti Kazuki Yamamoto, Ito Yuichi, Mike Breach, Hisako Yoshikawa, David Schomer. Andapun bisa mencoba untuk menjadi seniman Latte Art, yang penting anda mau berusaha dan bekerja keras. Selamat mencoba dan minum kopi!